Home » Ulasan Buku Mengarang Itu Gampang

Ulasan Buku Mengarang Itu Gampang

Mengarang Itu Gampang + Menulis Skenario & Laku

Judul: Mengarang Itu Gampang
Penulis: Arswendo Atmowiloto
Ilustrasi dan desain sampul: Eduard Iwan Mangopang
Dimensi: 20 cm
Ketebalan: 256 hlm.
Cetakan pertama: tahun 1982
Waktu terbit: September 2011
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
e-ISBN: 978-602-03-6020-1

Blurb

Mengarang Itu Gampang adalah buku tentang mengarang yang paling sering dicetak ulang (lebih dari cetakan ke-10), paling banyak dikomentari, atau disebut dalam pembicaraan.

Kini terbit dengan lebih lengkap, lebih komplet:
• Ditambah dengan proses kreatif penulisan sinopsis untuk skenario yang laku dan memperoleh penonton terbanyak, atau juga yang belum dimaui produser, baik yang berawal dari ide penulis, dari obrolan, dari buku yang dihasilkan, atau dari karya orang lain.
• Lebih lengkap dari sebelumnya, lebih lengkap dari buku sejenis yang pernah ada.

Arswendo Atmowiloto melengkapi buku ini dengan pengalaman sebagai dosen di perguruan tinggi ilmu komunikasi, juga pengalaman melatih bersama pendidik, dan kadang bersama sejumlah anak-anak. Sampai sekarang terus aktif menulis apa yang diteorikan.

Insight dan Ulasan

Kamu seorang penulis? Sedang mengalami kebuntuan ide atau bahkan nggak tahu mau tulis apa?

Sepertinya kita sama. Sudah buka laptop dan Microsoft Word, eh, satu katapun tidak kunjung nongol. Kemudian, akhirnya mencari solusi dengan membaca. Kalau kamu penulis, sepakat dong, kalau obat dari kebuntuan itu, ya, membaca.
Mengarang itu gampang. Judul yang provokatif. Di saat kita pusing, eh penulisnya dengan gampang kalau mengarang itu gampang. Gampang apanya?
Itu adalah pertanyaan yang muncul untuk mendebat, tetapi ujung-ujungnya malah menarik saya untuk segera membaca.
Buku ini ditulis oleh Arswendo Atmowiloto yang secara mengejutkan saya ternyata adalah penulis skenario sinetron Keluarga Cemara.

Buku ini dibagi menjadi 4 bab, yaitu

Bab 1, membahas tentang kreativitas
Bab 2, menjelaskan alasan dibalik pernyataan mengarang itu gampang.
Bab 3, cara memulai penulisan skenario
Bab 4, latihan.

Kreativitas adalah kemampuan mengadakan sesuatu yang baru dan juga kemampuan memperbarui ciptaan yang ada (hal. 9)

Semua orang mungkin sudah tahu pernyataan di atas, tetapi bagi saya, itu adalah pengingat. Belum lagi penulis mengatakan bahwa tanpa kreativitas, kehidupan kita mungkin sama dengan binatang, atau sama dengan batu. Artinya, daya kreatif manusialah yang membedakan kita dengan ciptaan Tuhan yang lain. Oke, saya setuju.

Berbicara tentang kreativitas, ternyata ada beberapa hal yang saling berkaitan.
  1. Kreativitas berkaitan dengan kebutuhan untuk meraih sesuatu, entah itu nama, prestise dan yang lainnya.
  2. Kreativitas dan intuisi. Pembeda kita dengan binatang. Binatang hanya mengikuti intuisi mereka untuk melakukan sesuatu yang memang harus mereka lakukan tanpa perlu latihan khusus. Manusia punya kreativitas untuk mengkreasikan apa pun.
  3. Kreativitas akan jalan terus kalau kita juga ada dalam komunitas yang punya minat yang sama untuk belajar bersama. Kita berkarya nggak cukup hanya untuk dinikmati diri sendiri, orang lain juga harus bisa. Karena itu, kita harus bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Makanya, komunitas itu dibutuhkan untuk memberikan penilaian yang jujur dan terbuka untuk karya kita. Masalah kesamaan? Di sinilah kreativitas kita ditantang. Kita bisa belajar bersama untuk produk yang sama, tetapi tetap punya ciri khas yang membedakan satu dengan yang lain.
  4. Kreativitas, kuantitas dan kualitas. Kalau bisa kita ingin punya ketiganya. Susah? Mungkin. Namun, itulah PR kita. Penulis menyampaikan bahwa nggak peduli kamu sudah punya nama atau belum, karyamu sebanyak apa, yang membuat kamu terlihat menonjol dan bisa bertahan di tengah gempuran karya-karya lainnya ialah kualitasmu.

Mengarang itu gampang? Ya, kalau kamu punya minat dan ambisi terus-menerus.
Untuk sesaat, saya tidak puas dengan pernyataan ini, tetapi disisi lain ada benarnya. Kalau nggak punya keduanya, ya, ujung-ujung telentang di kasur dan cuma bisa bermimpi. Untungnya, buku ini bukan sekadar buku motivasi menulis, tetapi banyak ilmu yang akan dipaparkan supaya mengarang benar-benar gampang.

1. Unsur-unsur intrinsik.
Penulis mengajak kita untuk memahami unsur-unsur intrinsik karya fiksi dengan bahasa yang mudah dipahami. Disusun dengan konsep tanya jawab dari awal-akhir, sehingga kita memang sedang menyaksikan wawancara imajiner. Bahasanya nggak kaku, ya, kayak ngobrol biasa. Ada pula seloroh atau celetuk-celetuk yang membuat kita nggak bosan.

2. Terdapat instruksi latihan kepenulisan.
Percuma kita baca berbagai tip dan trik terkait kepenulisan, kalau tidak mau latihan. Ya, membaca buku ini kita juga akan diberikan tantangan di akhir supaya buku ini tidak sia-sia.

3. Di setiap penjelasan, penulis berusaha untuk memberikan contoh-contoh dari yang terkesan bercanda hingga contoh-contoh yang lebih serius.

4. Penulis memberikan tip untuk mengantisipasi naskah kita ditolak oleh penerbit dan juga respons yang dilakukan kalau benar-benar ditolak.

Menurut saya, sekalipun buku ini pertama kali terbit tahun 1982, secara prinsip tetap relate dengan perkembangan pasar saat ini. Semisal pembahasan tentang plot yang disampaikan. Menurut Arswendo plot itu ada dua jenis, plot keras dan plot lembut. Menurut hemat saya, di sini penulis sedang berbicara tentang twist atau pelintiran akhir cerita, apakah memberikan efek kejutan atau tidak dan apakah ending memberikan kesimpulan tersurat atau membiarkan pembaca menafsirkan sendiri atau yang kita kenal dengan close ending dan open ending.

Baiklah, kita sudah selesai membicarakan buku Mengarang Itu Gampang + Menulis Skenario dan Laku. Buku ini bisa kamu baca secara gratis di Ipusnas.

Selamat membaca dan mari berbahagia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top